Selasa, 25 April 2017

WANITA PENGABDI

13.38 0 Comments
Asiah. Seorang wanita yang taat kepada Allah dan taat kepada suami nya. Meskipun sang suami adalah seorang yang telah di laknat kepada Allah swt, Fir’aun la’natullah ‘alaih. Sering kali Asiah di siksa oleh sang suami, tetapi pengabdian kepada suami adalah salah satu kewajiban dari seorang istri.
Satu lagi, istri nabi Allah, istri nabi Ayub as. Seorang yang penyabar, dan tetap taat kepada suami nya, meskipun sang suami mengalami penyakit yang sangat menjijikan. Tetapi, sebagai istri bagaimanapun keadaan suaminya. ia harus bisa tetap melayani suami dengan sebaik-baiknya.
Mendapatkan seorang wanita yang shalihah dan taat kepada suami adalah salah satu impian bagi seorang lelaki yang akan melangsungkan kehidupan berumah tangga. 
Sama-sama memantaskan diri lah yaa :)
Seorang aktifis dakwah, atau pasangan yang sama-sama aktifis dakwah harus bisa saling menerima satu sama lain. Tak banyak menuntut. Setiap pasangan itu memiliki kekurangan dan kelebihan. Maka dari itu, Allah meniciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling berpasang-pasangan dan saling melengkapi satu sama lain. 
Ga harus aktifis dakwah aja pastinya,  setiap pasangan itu kudu bisa saling menerima satu sama lain, jangan mikirin sendiri aja~
Seorang wanita pengabdi itu harus bisa menjaga kehormatan suami nya. Karena, jika seorang menjaga kehormatan suami nya berarti sama dengan menjaga kehormatan dirinya sendiri. Dan seorang wanita pengabdi juga harus ingat bahwa mengurus rumah lebih mulia daripada menjadi wanita karir. Dan harus di ingat pula, jihadnya seorang wanita (istri) itu di rumah. Dan setiap kelelahannya di balas syurga olehNya.
Oiya, selama suami masih bisa menyanggupi mencari nafkah untuk keluarga nya, dan jika suami meminta sang istri untuk tetap di rumah saja, tak usah menjadi wanita karir. Tapi lain lagi jika ada kesepakatan di antara kedua nya.
Menjadi ahli surga bagi seorang wanita (re: istri) sangatlah mudah, cukup mendapatkan ridha dari sang suami. Ingat, ridha nya suami. Bagaimanakah cara nya mendapatkan ridhanya? 
Beberapa hal yang pernah saya catat dari seorang ustadz, yaitu :
  1. Menservice suami dengan sebaik-baik pelayanan.
  2. Mentarbiyah dan mengurus anak, mendidik dengan kasih sayang. Dan perlu di ingat, bahwa wanita yang cerdas akan melahirkan generasi yang cerdas pula.
  3. Mengurus dan merawat rumah dengan sebaik-baiknya.
Sebelum menikah, persiapkan dengan matang. Jangan asal-asalan. Jangan sampai hanya karena dia kaya dan berpendidikan tinggi tapi tak memiliki akhlaqul karimah kita jadikan pasangan, percuma. 
Carilah pasangan yang bisa membawa kita ke surga bersamanya :)

Flashback dikit yaa :)

1. Periode Pra Nikah
Seorang muslimah memiliki kewajiban pertama yaitu pada dirinya sendiri. Kewajiban kepada diri sendiri di antaranya yaitu menjalankan kewajiban utama kita sebagai hamba Allah dengan menjaga dan mensyukuri apa yang Allah berikan kepada kita. Setelah menjalankan kewajiban utama kepada diri sendiri, peran seorang muslimah sebelum menikah yaitu sebagai anak. Maka dari itu, kewajiban muslimah yang kedua pada periode pranikah adalah kepada orang tuanya.
Pada periode inilah seorang muslimah memiliki kewajiban utamanya yaitu birrulwalidain (berbakti kepada orang tua), karena seorang muslimah masih menjadi tanggung jawab penuh walinya (ayahnya) sebelum muslimah itu menikah. Kita patut bersyukur kepada Allah karena dilahirkan dari orang tua yang beragama Islam. Berbeda dengan perjuangannya Nabi Ibrahim, yang harus berdakwah kepada umatnya sedangkan ayahnya adalah seorang pembuat patung berhala. Ayah Nabi Ibrahim adalah seorang kafir penyembah berhala, sedangkan Nabi Ibrahim saat itu sudah mengakui adanya Allah, satu-satunya Tuhan yang wajib disembah. Sebagai seorang anak, Nabi Ibrahim pun berusaha menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya dengan mendoakan ayahnya tetapi tidak mengikuti keyakinan ayahnya tersebut. Selain itu, kita pun mempunyai teladan paling mulia yaitu nabi Muhammad SAW dalam berbakti kepada orang tuanya yaitu ibu, kakek, paman, dan kerabatnya. Orang tua yang utama memang ayah dan ibu, tetapi orang-orang selainnya yang telah merawat kita semenjak kecil, mereka juga disebut orang tua. Nabi Muhammad SAW saat anak-anak sudah bekerja keras membantu paman dan bibinya menggembala kambing, bahkan sering ikut berdagang.
Kewajiban utama anak terhadap orang tuanya ada 4, yaitu membantu pekerjaannya, merawat orang tuanya saat sakit dan tua, mendoakannya, dan menunaikan janji orang tua.
Pertama, seorang anak yang masih tinggal bersama orang tuanya wajib membantu orang tuanya di rumah. Hal yang paling sederhana adalah melakukan sendiri kewajiban-kewajibannya di rumah, seperti merapikan kamar tidurnya sendiri, menyiapkan keperluan sekolahnya sendiri, dan menjaga barang-barang miliknya. Jika anak sadar dan melakukan tiga hal sederhana tersebut, pekerjaan orang tua di rumah akan semakin ringan. Alangkah baiknya lagi jika kita bisa membagi waktu kita di rumah untuk meringankan pekerjaan yang lain, seperti menyapu, mencuci, atau memasak.
Kedua, seorang anak wajib merawat orang tuanya saat sakit. Saat kita masih bayi, orang tua sampai tidak tidur untuk merawat kita ketika sakit. Apakah sekarang setelah kita dewasa, orang tua kita sakit, kita titipkan mereka di rumah sakit dan membiarkan dokter atau orang lain yang merawatnya? Orang tua yang sedang sakit sangat menginginkan kehadiran dan perhatian anak-anaknya, bukan sekadar kesembuhan dari sakitnya. Terlebih lagi jika orang tua kita nanti telah lanjut usia. Jangan sampai kita menyia-nyiakan orang tua kita saat mereka telah lanjut usia, karena mereka tidak pernah menyia-nyiakan kita saat kita masih dalam gendongannya dulu.
Ketiga adalah mendoakan orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Di dalam shalat kita, ada satu doa wajib yang kita haturkan kepada Allah, yaitu doa untuk orang tua. Doa adalah wujud bakti anak yang paling mudah dilakukan. Namun, berdoanya harus dengan tulus ikhlas, karena syarat dikabulkannya doa adalah dengan ketulusan dan keikhlasan karena Allah. Selain berdoa untuk kebaikan orang tua, kita juga berkewajiban untuk memintakan ampunan atas dosa dari orang tua.
Keempat, menunaikan janji kedua orang tua. Dalam hadits riwayat Imam Bukhari, seorang wanita datang kepada nabi Muhammad SAW lalu bertanya, “Ibuku pernah bernadzar untuk menunaikan ibadah haji, tetapi meninggal sebelum menunaikannya. Apakah aku harus berhaji untuknya?” Nabi SAW menjawab, “Ya, berhajilah untuknya. Bukankah engkau mengetahui bahwa ibumu mempunyai utang, engkau yang akan membayarnya? Tunaikanlah hajinya, karena itu adalah hak Allah.” Janji orang tua yang baiklah yang harus ditunaikan, jika janji atau keinginan orang tua itu tidak sesuai syariat Islam, kita tidak perlu melakukannya.
Selain keempat itu, kita pun berkewajiban untuk berbuat baik dan menyambung silaturahim kepada kerabat dan orang-orang yang dekat dengan orang tua kita. Menyambung silaturahim itu termasuk dalam wujud kita berbakti kepada orang tua. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menyambung silaturahim.”(H.R. Bukhari)
2. Periode Menikah
Ketika seorang muslimah telah menikah, bukan berarti kewajibannya terhadap orang tua itu ditinggalkan, tetapi kewajibannya akan bertambah ketika muslimah itu masuk masa menikah. Setelah menikah, seorang muslimah mempunyai kewajiban kepada suami, anak, dan keluarga suami. Banyak keutamaan muslimah yang telah menikah, salah satunya adalah mendapat ridha Allah. Ridha Allah kepada seorang muslimah yang belum menikah adalah bergantung pada ridha orang tua, setelah menikah ridha Allah kepada seorang muslimah bergantung pada ridha suaminya. Ridha Allah itu akan didapatkan seorang muslimah jika ia taat dalam hal kebaikan kepada suami, maka balasannya adalah memasuki Surga dari pintu manapun yang dia kehendaki. Sabda Rasulullah SAW “Jika seorang wanita shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, dan taat kepada suaminya, dia berhak masuk Surga dari pintu manapun.”
Keutamaan berikutnya adalah mendapatkan ampunan dari Allah. Dari hadits diriwayatkan, “Saat itu burung-burung di udara, hewan di lautan, dan para Malaikat memohon ampunan kepada Allah bagi wanita yang taat kepada suaminya dan suaminya ridha kepadanya.”
Seorang muslimah mendapatkan banyak pahala saat mengandung, merawat, dan membesarkan anak-anaknya. Saat muslimah mempunyai anak, kewajiban utama seorang muslimah (ibu) adalah mendidik anak-anaknya dengan pendidikan terbaik dan akhlak yang mulia. Di Akhirat nanti, kita sebagai orang tua akan diminta pertanggungjawabannya atas amanah berupa anak yang merupakan titipan Allah, apakah kita telah mendidiknya di jalan Allah atau tidak.
Kewajiban yang terakhir adalah kepada keluarga suami. Menikah bukan hanya menyatukan dua orang, tetapi lebih dari itu yaitu menyatukan dua keluarga. Sebagai seorang muslimah, kita harus mengenali keluarga kita sendiri dan jika sudah menikah kita juga harus mengenal keluarga suami. Tentunya tidak sebatas mengenal saja, tetapi harus berbuat baik dan menjaga silaturahim karena hak keluarga suami sama dengan hak keluarga kita sendiri.
Mintalah kepada Allah swt untuk menjadikan kita sebagai wanita yang shalihah yang dapat mengabdi kepada suami nya dan mendapatkan ridha dari nya, dan  akan hidup di surga bersama dengan keluarga nya.
Wanita shalihah adalah penghuni surga yang akan menjadi bidadari bagi suaminya yang shalih, dan ia akan menjadi permata hidup di dunia sampai dengan akhirat.
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalihah.” (H.R. Muslim)
wallahu a’alam.

Lelaki Romantis

13.32 0 Comments
Lelaki romantis itu… adalah ia yang mengait tangan kita menghimpun doa, berpacu dan berlomba dalam ibadah-ibadah taqwa…
Lelaki romantis itu.. adalah ia yang bersedia membantu di tengah keletihan mengurus rumah tangga. Ia yang bersedia berkorban lebih letih untuk istrinya…
Lelaki romantis itu.. adalah ia yang mengingatkan kebaikan saat hati merasakan kelemahan iman. Adalah ia yang menguatkan, saat ujian-ujian berdatangan…
Lelaki romantis itu, adalah ia yang menghantar setiap langkah bersama menuju surga. Mengusap letih, menghilangkan perih, memberikan semangat jiwa. Agar setiap degup nadi tak lepas dari mengharap ridha-Nya…
Iya, definisi romantis kami mungkin telah berganti, saat gerak raga jauh melebihi apa yang mampu diucap kata. Maka bersyukurlah mereka yang memiliki suami romantis dalam kesehariannya, dan lebih tertunduk syukurlah saat sang suami mampu memuliakan istri dengan gerak langkahnya. Tak perlu kau ragu atau cemburu, karena lelah keringat dan pengorbanannya merupakan bukti besarnya cinta. Saat berfastabiqul khairat menjadi prinsip berumah tangga, semoga kebaikan dan keberkahan yang akan mengiring masa…. []
*versi Mbak  Dewi Nur Aisyah

Visi Misi Keluarga Surga

12.49 0 Comments

Berbicara tentang pernikahan kami yang sudah berlangsung 1 tahun 7 bulan, kami merasa perlu merevisi visi misi pernikahan serta me-refresh kondisi keluarga kami. Di awal, kami menamai keluarga kami: Keluarga Pemecah Masalah. Lalu kami ganti menjadi Keluarga Berkah. Kemudian di awal tahun 2017, kami merasa perlu membenahi nama keluarga kami sesuai tujuan kami, agar mudah diingat, sejuk didengar, serta sesuai dengan visi besarnya: Keluarga Surga.
Selain visi misi, kami juga membahas core value dan resolusi keluarga tahun 2017. Hal ini kami lakukan untuk memberikan gambaran tentang apa saja yang ingin kami lakukan  selama 1 tahun ini. Metode yang kami lakukan adalah diskusi/brainstorming dengan mindmap.
Motto:
Explore and explode
Visi:
Pulang ke kampung Surga dengan mengajak sebanyak-banyaknya umat manusia
Misi:
– Saling mengingatkan dalam kebaikan
– Menjadikan Islam sebagai Way of Life
– Mencetak generasi soleh/ah
– Belajar bersama
– Dakwah dan dagang
– Menjelajah dan berkoneksi
Core Value:
– Halal
– Bermanfaat
Resolusi 2017:
Finansial
Pemasukan:
-Program bengkel dijual ke bengkel di P. Jawa mulai Februari 2017
-Darul Arqam
-Web design
Agama
-Umrah ber-3
-Shalat witir dan tahajud
-Hafalan 20 surat Juz Amma: Eci
-Hafalan ar-rahman: Ken
Kesehatan
– Food combining
– Olahraga setiap hari
Proyek
– Alana Magz: Freemium e-magz mulai 8 Maret 2017, memberikan sneak peek article di web, sosialisasi melalui twitter dan instagram
– Buku Kata Ayah: 31 Januari 2017, penerbit dan POD
– Twin Path: Bagikan free ebook, terbit pronoun.comrelayout quotegraphics
Anak
– Baby-Led Weaning and homemade recipes
– Beli Duplo
– 1 Year portfolio
Pendidikan
– Kelas IIP
– Writing free course
– Join Publishing community
Hiburan
– Jalan-jalan ke min. 1 negara
– 1 Film tiap bulan
– Gadget: lenovo miix 3 dan xiaomi redmi 4a
Hubungan
– Talk to strangers
– No Ghibah
– WA/Telpon keluarga 1 minggu 1x
© Keluarga Surga 2017

Keluarga pembelajar, ilmu luar biasa dari keluarga mba Ersti 
sumber : Adiar Ersti

Perempuan Kuat vs Perempuan Berkekuatan

12.41 0 Comments
Sumber : adiarersti
Seorang perempuan kuat selalu berolahraga setiap hari untuk menjaga bentuk tubuhnya, sedangkan seorang perempuan yang berkekuatan selalu bersujud untuk menjaga keutuhan jiwanya.
Seorang perempuan yang kuat tak pernah takut atas apapun, sedangkan seorang perempuan yang berkekuatan mampu memunculkan keberaniannya justru ditengah ketakutannya.
Seorang perempuan yang kuat tidak akan membiarkan dirinya disalahgunakan oleh orang lain, sedangkan seorang perempuan yang berkekuatan akan memberikan guna terbaik bagi orang lain.
Seorang perempuan yang kuat saat melakukan kesalahan, bertekad tak akan mengulanginya, sedangkan seorang perempuan yang berkekuatan sadar bahwa selalu ada hikmah dari kesalahannya.
Seorang perempuan yang kuat melangkah dengan mantap, sedangkan seorang perempuan yang berkekuatan yakin bahwa jikapun ia terjatuh Tuhan akan menolongnya.
Seorang perempuan yang kuat menunjukkan rasa percaya diri di wajahnya, sedangkan seorang perempuan yang berkekuatan menunjukkan keanggunan.
Seorang perempuan yang kuat selalu percaya bahwa ia memang cukup kuat menempuh setiap perjalanan, sedangkan seorang perempuan yang berkekuatan selalu percaya bahwa setiap perjalanan akan memberinya kekuatan.
Dikutip dari buku “Ummi Inside” oleh Misbahul Huda halaman 271

Jangan Banyak Membicarakan Tentang Dirimu Sendiri

12.38 1 Comments
Sebel ga sih kalau lagi baca artikel atau melihat akun media sosial milik seseorang yang banyak membicarakan tentang dirinya?
Sama, saya juga sebel. Apalagi pernah merasa melakukannya. Dulu saya pernah terlalu kagum terhadap diri sendiri, terhadap pencapaian diri sendiri, sampai tak henti-hentinya membicarakan tentang diri sendiri. Dipikir-pikir, saya kok mau muntah ya, lihat diri sendiri yang menulis tentang diri sendiri. Saya banyak bicara tentang “aku” atau “kami”. Padahal lebih baik kita membicarakan apa yang bisa kita lakukan untuk dunia, bukan? 
Padahal… kagum pada diri sendiri alias ‘ujub‘ dalam bahasa Arab itu ga boleh, lho. Fenomena membicarakan diri sendiri juga semakin marak setelah istilah selfie atau foto diri sendiri booming. Didukung teknologi kamera handphone yang sudah menyediakan kamera depan, tingkat pamer manusia semakin meningkat. Baik yang pamer melalui gambar maupun melalui tulisan. 
Ujub? Narsis sih kalau bahasa kerennya.
Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist). Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos YunaniNarkissos (versi bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Ia sangat terpengaruh oleh rasa cinta akan dirinya sendiri dan tanpa sengaja menjulurkan tangannya hingga tenggelam dan akhirnya tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.[1]– – Wikipedia, 2017
Coba deh, tengok artikel-artikel berikut ini:
Seram, bukan? 
Ini yang paling seram:
Tim peneliti dari University of Kassel, Jerman menemukan bahwa orang yang paling sering menggunakan kata ganti orang pertama tunggal seperti ‘saya’ atau ‘aku’ lebih cenderung mengalami depresi ketimbang orang yang lebih suka memakai kata ganti orang pertama jamak seperti ‘kita’ atau ‘kami’. – detik.com (2013)
Ayo bertekad mulai detik ini, jangan terlalu banyak membicarakan diri sendiri. Mungkin Anda bisa membaca Cara Berhenti Membicarakan tentang Diri Sendiri yang ditulis .
Semoga kita tidak termasuk orang yang suka riya’, sum’ah, dan ujub lagi, ya, Moms. Pokoknya apapun itu yang terkait dengan menyanjung atau membanggakan diri sendiri secara berlebihan. Aamiin.
Reminder terindah dari Mbak Adiar Esti

TAMBAH ILMUMU

12.35 0 Comments
Guru bertanya, “Coba jelaskan tentang penerapan ilmu matematika ini, terhadap kasus ini.”
Murid menjawab, “Hmm, saya kurang tahu bu. Saya tidak berani menjawab, karena saya belum punya ilmu nya.”
Guru kembali bertanya “Apakah kamu tidak pernah mendengar sama sekali tentang cara penerapan ilmu matematika ini terhadap kasus ini?”
Murid menjawab, “Hmm, pernah sih bu. Tapi saya cuman dengar saja, saya belum pernah memelajarinya. Kalau saya jawab, pastilah asal-asalan, dan saya ini jelas-jelas sok tahu, karena saya tidak tahu.”
Guru menjawab “Baiklah, kalau begitu, coba kamu pelajari lagi, karena ilmu itu kamu pakai sehari-hari. Tapi ibu senang denganmu, karena berani mengakui bahwa kamu belum tahu”
Seringkali kita takut untuk berbicara ilmu pelajaran yang tidak kita ketahui. Entah itu ilmu matematika, kimia, fisika, geografi, ekonomi, dan banyak ilmu lainnya. Tentu kita takut kalau bicara hal yang tidak kita ketahui, karena kita takut menyampaikan hal yang salah dapat berbahaya.
Tapi nyatanya, banyak dari kita yang terkadang berbicara hal-hal yang belum pernah kita pelajari secara keseluruhan.
Salah satu yang membuat saya jengah akhir-akhir ini, adalah banyaknya rekan-rekan semuslim yang akhirnya berbicara banyak tentang islam. Mulai dari bicara tentang pemilihan pemimpin, tipe orang munafik, menjatuhkan orang, menganggap orang sesat, mengkafirkan orang. Tapi menggunakan argumen seadanya, dan menggunakan penafsiran sebuah ayat yang ditafsirkan sendiri.
Dalam beberapa bulan terakhir, saya baru belajar tentang sirah nabawiyah, atau sejarah nabi. Bagi saya, sejarah itu membosankan, saya tidak menyenanginya, tapi saya berfikir “Bagaimana mungkin orang islam, tidak paham bagaimana dulu lahir”. Akhirnya saya paksakan pelajari.
Tidak disangka, dari sini, saya belajar banyak, terutama belajar bagaimana islam diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh Rasulullah SAW. Mulai dari cara menghadapi orang yang berbeda pandangan (kafir), cara menghadapi permasalahan, contoh orang munafik, cara memimpin, berkeluarga, bersabar, kenapa sebuah ayat bisa turun, dan banyak halnya. Dan saya belajar banyak, bagaimana islam diterapkan sehari-hari, dan ini tidak pernah saya pelajari selama berada di Sekolah Formal.
Setelah belajar har tersebut, saya berfikir, banyak hal yang masih saya belum kuasai. Semakin banyak hal yang belum saya kuasai, semakin saya pun takut untuk berbicara hal yang belum saya ketahui, karena bisa jadi, penafsiran yang salah, atau jawaban yang ngawang, bisa menjadi jawaban yang salah.
Maka kembali pada tulisan ke atas. Penting bagi kita untuk memelajari sebuah hal dulu, hingga tahu seluk-beluknya, hingga tahu sebenar-benarnya, agar kita tidak menjawab dengan sembarangan dan ngawang. Jangan sampai kita berbicara tentang islam sampai berbusa-busa, tapi kita sendiri tidak pernah memelajarinya. Kita hanya pernah mendengar, entah dari siapa, dari mana, dan kapan. Kita hanya bicara, karena malu jika diam, maka dianggap tidak paham.
Kalau kata Dr. Zakir Naik pada sesi di Bandung kemarin. “Jika tidak belajar islam, jangan bicara tentang islam.”
Sungguh, mulut yang baik, adalah yang diam tatkala dia tidak tahu.
Tambahlah ilmu kita. Bukankah Allah memberikan telinga, mata, dan otak pada manusia, agar kita yang lahir dalam kondisi tidak tahu dapat mati dalam kondisi yang tahu?
TAMBAHLAH ILMUMU

KEKHASAN SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

11.08 0 Comments
KATA PENGANTAR
Alhamduillah Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah swt. karena dengan rahmat dan hidayah-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya susun sedemkian rupa dengan tujuan untuk mengerjakan tugas mata kuliah Sistem Sosial Budaya. Agar dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan.
Mohon maaf apabila dalam makalah ini masih banyak tulisan yang salah dan banyak kata-kata yang tidak baku. Semoga pembaca dapat menikmati makalah yang kami tulis ini dan semoga materi ini berguna. Terima kasih.
Majalaya, 7 April 2016
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sistem
1.2 Sistem Sosial
1.3 Budaya

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem Sosial Budaya Indonesia 
2.2 Komponen Budaya 
2.3 Kekhasan Sistem Sosial dan Budaya  Indonesia
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sosial Budaya

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 
1.1 SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponenatau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasimateri atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

1.2 SISTEM SOSIAL
Sistem sosial dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan dari unsur-unsur sosial yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain dan saling pengaruh-mempengaruhi dalam kesatuan.  Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.  
Sistem adalah istilah yang artinya menggabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan bersama. Sistem adalah kumpulan elemen berhubungan yang menjadi kesatuan atau kebulatan yang kompleks. Sistem merupakan jarintan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, untuk menjalankan fungsi masing-masing untuk menghasilkan atau menyelesaikan sesuatu yang menjadi sasaran bersama.
Dalam sistem sosial pada umumnya terdapat proses yang saling mempengaruhi. Hal ini disebabkan karena adanya saling keterkaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya. Sistem sosial dipengaruhi oleh ekologi; demografi; kebudayaan; kepribadian; waktu, sejarah, dan latar belakang. – Margono Slamet
Ciri utama sistem sosial adalah menerima unsur-unsur dari luar (terbuka). Namun juga menimbulkan terjalinnya ikatan antarunsur-unsur dengan unsure lainnya (internal) dan saling pertukaran antara sistem sosial itu sendiri dengan lingkungannya (ekternal)

1.3 BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal dari kata buddhayah, merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budiperkerti dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan di sebut culture, berasal dari kata latin colere, yang arti nya itu mengolah dan mengerjakan, kata culture diterjemahkan juga dalam bahasa Indonesia yang biasanya disebut dengan kultur.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.“Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA 
Sistem Sosial Budaya Indonesia mendeskripsikan tentang pengertian Sistem Sosial Budaya, pengertian pranata sosial, budaya dan masyarakat Indonesia, karakter dan pendekatan sistem sosial budaya, karakter masyarakat, pluralisme sebagai realitas objektif masyarakat Indonesia, faktor-faktor penentu Sistem Sosial Budaya Indonesia. Ditelaah pula teori-teori teori-teori sistem sosial budaya, realitas hubungan sistem sosial budaya dengan lingkungan, pengaruh adat istiadat dan kebudayaan terhadap struktur sosial Indonesia.
Pada sisi lain, dalam kuliah Sistem sosial budaya sekaligus menyoroti keragaman (kemajemukan) suku bangsa dan agama dalam masyarakat Indonesia. Tentu kondisi plural tidak terlepas dari masalah perbedaan, pertentangan, perselisihan dan konflik yang dihadapi bangsa Indonesia sebagai negara berkembang. Sistem sosial dan budaya demikian terwujud dalam struktur masyarakat yang unik, di mana integrasi nasional justeru ditentukan oleh interaksi dan kohesi antar keragaman sosial budaya. Meskipun tak sedikit pula perkembangan pluralisme menimbulkan masalah yang mengancam integrasi nasional, namum ada strategi interaksi dan komunikasi sosial budaya untuk memelihara, merevitalisasi dan mengentaskan disintegritas. Ada pula kaitan kajian sosial budaya dengan perkembangan struktur organisasi dan kepartaian di Indonesia, yang nampak kian menembus makna demokratis tanpa batas.
Dalam perkembangannya seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, kebudayaan atau budaya Indonesia semakin tidak di perhatikan keberadaanya, bahkan belakangan ini banyak sekali budaya Indonesia yang diklaim oleh pihak lain, lantaran mereka tahu kalau pemiliknya kurang peduli. Padahal Indonesia adalah Negara yang kaya, subur dan seharusnya juga makmur, termasuk kemakmuran budaya dan etnis yang beranekaragam. Dari sudut pandang Sistem Sosial dan Budaya di Indonesia, pada kenyataannya dalam kurun waktu yang singkat telah banyak unsur-unsur budaya yang terlepas dari bingkainya, terjadi pengikisan makna budaya di mana-mana dan telah terjadi penyimpangan-penyimpangan dari kemurnian Sistem Sosial dan Budaya Indonesia.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, ternyata telah memperlancar arus masuknya budaya asing yang tak terkendali. Dalam kondisi terbuka tanpa filter, tanpa prinsip yang kuat, rendahnya sosialisasi, tanpa pemeliharaan nilai-nilai budaya, dan rendahnya kepedulian terhadap pelestarian budaya nasional, maka budaya bangsa ini akan tergilas dan punah. Bukan bangsa lain yang harus dipersalahkan, akan tetapi bangsa sendiri yang tidak menjaga nilai-nilai luhur kebudayaannya. Jika kondisi ini dibiarkan berlanjut, maka bangsa Indonesia akan kehilangan jatidirinya sebagai negara yang kaya raya akan budayanya. Oleh karena itu, pentingnya mengikuti mata kuliah sistem sosial dan budaya Indonesia ini agar generasi muda dapat mengenal, mengetahui dan memahami lebih dalam tentang pentingnya melestarikan ciri khas budaya bangsa ini.


Setelah mengikuti matakuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia ini, mahasiswa mampu mengenal dan mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul di dalam proses pembangunan di Indonesia. Paling tidak secara umum mengetahui dan memahami bahwa Indonesia mempunyai paling banyak ragam budaya dengan penduduk yang terdiri dari berbagai suku bangsa/etnis. Kekayaan budaya dan suku bangsa merupakan salah satu kebanggaan Indonesia, oleh karena itu agar tak luntur oleh infiltrasi budaya asing, maka anak bangsa ini amat perlu memahaminya dengan mempelajari dan memahami sistem sosial budaya Indonesia.
Secara umum kontek manusia sebagai mahkluk sosial dan makhluk budaya, tidak terlepas dari peran yang harus dijalankannya untuk berhubungan dengan orang lain dalam sebuah sistem yang disebut  masyarakat.
Jadi Tujuan Sistem Sosial Budaya Indonesia  secara umum adalah untuk mengkaji Sistem Sosial dan Sistem Budaya yang ada di masyarakat Indonesia dan bagaimana manusia mengembangkan kepribadiannya sebagai mahkluk sosial danvmahkluk budaya, sehingga mampu menanggapi dan berwawasan luas tentang masalah sosial budaya, serta mampu menyelesaikannya secara arif dan manusiawi.
Secara Khusus:
  1. Mempertajam kepekaan terhadap sosial budaya dan lingkungan sosial budaya terutama untuk kepentingan profesi.
  2. Memperluas pandangan tentang masalah sosial budaya dan masalah kemanusiaan serta mengembangkan kemampuan daya kritis terhadap kedua masalah tersebut.
  3. Menghasilkan calon pemimpin bangsa dan negara yang tidak bersifat kedaerahan dan tidak terkotak-kotak oleh disiplin ilmu yang ketat dalam menanggapi dan menangani masalah dan nilai-nilai dalam lingkungan sosial budaya.
  4. Meningkatkan kesadaran terhadap nilai manusia dan kehidupan manusiawi.
  5. Membina kemampuan berpikir dan bertindak objektif untuk menangkal pengaruh negatif yang dapat merusak lingkungan sosial budaya.

2.2 KOMPONEN BUDAYA
Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
  • Kebudayaan nonmaterial, Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
  • Lembaga social, Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
  • Sistem kepercayaan, Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
  • Estetika, Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
  • Bahasa, Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh penggunaan. 

2.3 KEKHASAN SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA INDONESIA 
Kita patut bangga dengan keragaman sosial dan budaya yang kita miliki, dari Sabang sampai Merauke beragam kebudayaan, suku, bangsa, bahasa, adat istiadat, agama dan banyak lagi kekayaan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia Indonesia. Keragaman sosial dan budaya inilah yang berpotensi sebagai sumber daya yang dapat membawa manusia Indonesia dikenal dunia dengan keunikan dan corak warna-warni kebudayaan.
  1. Apakah kita telah mengenal keragaman kebudayaan kita?
  2. Apa pentingnya kita mengenal keragaman sosial dan budaya Indonesia?
Sebagai Negara Kepulauan, Indonesia memiliki banyak pulau yang berjajar dari Sabang hingga Merauke, banyak kebudayaan yang memiliki ciri khas tersendiri dengan sistem sosial masyarakatnya yang unik. Jangankan berbeda pulau, dalam satu pulau saja kita memiliki perbedaan yang menjadi ciri-ciri masing-masing daerah. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi cara pandang masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut harus tetap ada sebagai corak bangsa Indonesia yang budayanya terkenal sebagai kebudayaan yang beradab dan adiluhung. Karena itu kita butuh mengenal satu sama lain demi terciptanya nilai-nilai toleransi dan saling menghargai sama lain sebagai satu masyarakat hukum dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Zamrud Khatulistiwa, inilah gelar bagi Indonesia, negeri kaya alam yang kita banggakan karena kemegahan alam yang tersusun rapi. Hal yang menakjubkan akan anda temui di negara berkepulauan luas nan hijau dan indah ini. Indonesia sebuah negeri yang nyaman dan menawan dengan pesona keanekaragaman alam dan budaya berpadu dalam masyarakat yang ramah, seperti video klip pada lagu Zamrud Khatulistiwa yang diciptakan oleh Chrisye (Alm.) https://youtu.be/zdJ1s-DPiHI 
a. Keragaman Suku Bangsa
Ayo perhatikan gambar berikut ini!


image

Dua orang yang terdapat pada gambar berasal dari suku yang berbeda. Gambar pertama menunjukkan orang dari suku Jawa. Gambar kedua menunjukkan orang dari suku Dayak. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan suku? Suku adalah suatu kesatuan masyarakat atas dasar kesamaan bahasa, budaya, dan tempat tinggal. Misalnya suku Dayak, mereka tinggal di Pulau Kalimantan, mereka memiliki bahasa dan beradat istiadat Dayak. Demikian pula suku Jawa, mereka tinggal di Pulau Jawa, mereka berbahasa dan beradat istiadat Jawa.
Daerah asal suku-suku di Indonesia tersebar di berbagai daerah. Setiap suku memiliki kebiasaan hidup yang berbeda-beda. Kebiasaan hidup ini menjadi budaya dan ciri khas suku masing-masing hingga membentuk suatu keragaman budaya. 
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk. Kemajemukan bangsa Indonesia dapat dilihat dari keragaman suku bangsa yang ada. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki corak kehidupan yang berbeda, memiliki norma yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini tercermin dari semboyan: “BHINNEKA TUNGGAL IKA”.
b. Keragaman Sistem Kekerabatan
Kekerabatan berasal dari kata kerabat yang artinya masih memiliki hubungan darah atau kekeluargaan (pertalian keluarga). Kerabat meliputi ayah, ibu, anak-anak, menantu, cucu, kakak, paman, bibi, kakek, nenek, sepupu, cicit atau buyut. Seseorang yang telah menjalani perkawinan berarti menggabungkan dua kelompok kerabat menjadi satu. Jadi, Kekerabatan merupakan hubungan kekeluargaan seseorang dengan orang lain yang mempunyai hubungan darah atau keturunan yang sama dalam satu keluarga. Apakah yang dimaksud dengan sistem kekerabatan? Kekerabatan adalah sistem budaya dalam peranannya di keluarga yang diakui dan memiliki hubungan dalam menentukan kewajiban, hak, dan batas-batas interaksi antara anggota kelompok yang diakuinya. Sistem kekerabatan dapat diukur berdasarkan pengakuan dalam keluarga inti yang memiliki hubungan kesukuan atau antar suku, akan tetapi lebih banyak diakui berdasarkan keluarga inti yang berasal dari satu suku. Jadi, sistem kekerabatan berhubungan dengan penegasan kelompok.
4.a. Sistem Kekerabatan Patrilineal
Sistem kekerabatan ini mengutamakan hubungan kerabat melalui garis keturunan laki-laki, contohnya perempuan jika setelah menikah diharuskan tinggal dilingkungan rumah laki-laki (suami) berarti keluarga tersebut menerapkan sistem kekerabatan patrilineal. Dengan cara tinggal di lingkungan keluarga laki-laki, seorang menantu perempuan akan memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga laki-laki (suami). Sistem kekerabatan patrilineal masih dijumpai dalam kehidupan keluarga di Bali dan Jawa. Berikut ini adalah garis keturunan dalam Sistem Kekerabatan Patrilineal:


image

4.b. Sistem Kekerabatan Matrilineal
Sistem kekerabatan ini mengutamakan hubungan kerabat melalui garis keturunan perempuan, misalnya yang terdapat pada masyarakat suku Minangkabau, yaitu yang mengharuskan laki-laki (suami) tinggal dilingkungan perempuan (istri). Berikut ini adalah garis keturunan dalam Sistem Kekerabatan Matrilineal:


image

4.c. Sistem Kekerabatan Parental (Bilateral)
Sejalan perkembangan zaman sistem kekerabatan patrilineal dan matrilineal mulai melebur menjadi sistem kekerabatan parental (bilateral). Sistem kekerabatan bilateral menghitung hubungan kekeluargaan dari pihak laki-laki dan perempuan. Sistem ini dianggap lebih adil karena anak yang sudah menikah dapat menentukan kelanjutan hidup secara mandiri. Anak tidak diharuskan tinggal di lingkungan keluarga laki-laki maupun perempuan. Selain itu, sistem kekerabatan parental (bilateral) membagi hak kewajiban antara laki-laki dan perempuan secara adil. Berikut ini adalah garis keturunan dalam Sistem Kekerabatan Parental (Bilateral):


image

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sosial Budaya
Kepulauan Indonesia yang merupakan suatu gugusan yang terpanjang dan tersebar di dunia, menurut para ahli ilmu geologi, mendapat bentuknya kira-kira seperti apa yang kita kenal sekarang ini, pada akhir Zaman Es terakhir Zaman Glacial Wurm. Pada Zaman Es itu, yang katanya berlangsung kira-kira setengah juta tahun yang lalu, daerah es di kutub utara dan selatan jauh lebih luas daripada sekarang, sehingga permukaan laut karena banyak air terbeku menjadi es, juga jauh lebih rendah daripada sekarang. Di daerah yang sekarang merupakan kepulauan antara benua Asia dan Australia, pada masa itu tampak dua dataran yang amat luas yang di atasnya berbagai darat pegunungan yang melanjutkan diri dari pegunungan Himalaya ke arah tenggara, kemudian membelok ke timur. Berikut ini adalah video “Proses Terbentuknya Benua dan Samudera”
a. Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Poses migrasi nenek moyang bangsa Indonesia menyebabkan masyarakat di Indonesia mengenal kebudayaan dan teknologi baru yang berasal dari Asia. Contoh kebudayaan tersebut adalah pengetahuan menanam padi. Sementara itu, teknologi baru yang berkembang di Indonesia adalah kemampuan menghasilkan barang-barang dari perunggu. Teknologi perunggu berasal dari wilayah Mesopotamia yang terletak di Asia Barat. Teknologi perunggu masuk di wilayah Indonesia melalui Lembah Dongson di Vietnam Utara. 
Nenek moyang bangsa Indonesia berdasarkan ciri-ciri fisiknya dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok ras, yaitu:
  1. Kelompok ras Papua Melanezoid, terdapat di Papua, Pulau Aru, Pulau Kai.
  2. Kelompok ras Negroid, antara lain orang Semang di Semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
  3. Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatera Selatan dan Jambi, orangTomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepualauan Menatawai.
  4. Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:
  • Ras Proto Melayu (Melayu Tua), antara lain Suku Batak, Toraja dan Dayak.
  • Ras Deutro Melayu (Melayu Muda) antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, Bali.
b. Kondis Alam Indonesia
1. Letak Geografis
Keragaman sosial dan budaya Indonesia tentu dipengaruhi oleh letak geografis Indonesia, yaitu yang terletak diantara dua benua dan dua samudera atau yang lebih sering disebut cross position (posisi silang), seperti pada gambar berikut ini:


image

Letak geografis ini sangat strategis untuk negara Indonesia, sebab tidak hanya kondisi alam yang mempengaruhi kehidupan penduduk Indonesia, tetapi juga lintas benua dan samudera ini berpengaruh terhadap kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing, yakni dalam bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama dengan keanekaragaman suku-bangsa yang kita miliki.
 2. Kondisi Kepulauan Indonesia 


image

Indonesia merupakan negara kepulauan. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau. Penduduk di setiap pulau mengembangkan kebudayaan masing-masing dengan aneka corak dan ragam.

BAB III
KESIMPULAN
Sistem banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.  Suatu keseluruhan dari unsur-unsur sosial yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain dan saling pengaruh-mempengaruhi dalam kesatuan.  Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. 
Indonesia memiliki kekayaan berupa keragaman budaya dan suku. Keragaman budaya merupakan aset bangsa yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai aktivitas ekonomi, sosial, budaya. Sebagai penduduk Indonesia, kamu harus bangga dengan kekayaan bangsa kita dengan menghargai situs-situs peninggalan budaya bangsa.
Sistem Sosial Budaya Indonesia mendeskripsikan tentang pengertian Sistem Sosial Budaya, pengertian pranata sosial, budaya dan masyarakat Indonesia, karakter dan pendekatan sistem sosial budaya, karakter masyarakat, pluralisme sebagai realitas objektif masyarakat Indonesia, faktor-faktor penentu Sistem Sosial Budaya Indonesia. 

DAFTAR PUSTAKA