Suatu ketika, seseorang mungkin pernah bertanya kepadamu, “Mengapa perlu datang ke majelis ilmu? Mengapa perlu berlingkaran dengan saudara/saudari seiman? Mengapa tidak bosan bercerita tentang hidup dan apa yang terjadi setelah hidup? Mengapa bisa rindu meski hanya seminggu tidak bertemu?” juga pertanyaan lainnya, yang rasanya memang perlu dijawab dengan hati dan ketulusan, bukan sekadar senyum dan anggukan.
Ceritakanlah, sayang! Ceritakan kepada mereka bahwa dengan begitulah kamu merasakan indahnya persaudaraan, yang meski tidak bertalian lewat darah, tapi berpautan lewat kasih sayang.
Ceritakanlah, sayang! Ceritakan kepada mereka bahwa dengan begitulah kamu tidak merasa berjalan sendirian, sebab rute yang mendaki lagi sukar memang mustahil dimenangkan jika memilih berhalan sendirian.
Ceritakanlah, sayang! Ceritakan kepada mereka bahwa dengan begitulah kamu bertemu dengan orang-orang baik, yang tidak hanya ingin bertemu dan bersama-sama denganmu di dunia, tapi juga sampai nanti di syurga-Nya.
Ceritakanlah, sayang! Ceritakan kepada mereka bahwa lingkaran-lingkaran kebaikan itulah yang peduli pada bagaimana kamu menjalani keseharian, agar kamu mengupayakan hidup dengan iman dalam genggaman, bukan seperti daun-daun yang terbang tanpa arah tujuan.
Ceritakanlah, sayang! Ajak dan gandenglah tangan mereka yang bertanya itu untuk bertemu dalam lingkaran-lingkaran dimana setiap yang hadir saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran, sebab ingin menyambungkan tali kasih sayang Allah.
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. At Taubah: 71)
novieocktavia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar