Rabu, 07 Juni 2017

MAKALAH : MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN

MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN 



Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosial Budaya  






Disusun Oleh :
Ghina Fatimah



PROGRAM STUDI  ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industridan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat bandsuku, chiefdom, dan masyarakatnegara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.

1.2  Rumusan Masalah
      a. Perbedaan Pada Masyarakat Kota dan Desa
      b. Aspek Positif dan Negatif Dari Perbedaan Masyarakat Kota dan Desa
      c. Perbedaan dan Hubungan antara Desa dan Kota
      d. Pendapat Mahasiswa Mengenai Masyarakat Perkotaan dan Desa

1.3  Tujuan Masalah
      a. Untuk mengetahui pengertian dan perbedaan masyarakat desa dan kota
      b. Untuk mengetahui aspek positif dan negatif yang terkandung didalam perbedaan tersebut
      c. Untuk mengetahui perbedaan dan hubungan antara desa dan kota
      d. Agar mahasiswa mengetahui tentantang masyarakat desa dan kota.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community.Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Berikut ini adalah beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota :
a.  Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
b.  Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
c. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
d. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
e. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
f. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
g. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang sangat kuat yang hakekatnya. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
· Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
·       Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
·       Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.

2.2  Aspek-Aspek Positif dan Negatif
Beberapa aspek positif dan negatif dari masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah sebagai berikut :
·       Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
·       Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
·   Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
·       Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
·      Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Hal – hal yang termasuk faktor pendukung antara lain :
·   Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan.
· Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
·       Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
·  Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
·       Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125).

2.3  Perbedaan dan Hubungan antara Desa dan Kota
1. Perbedaan Desa dan Kota
Ada beberapa ciri yang dapat membedakan antara desa dan kota. Beberapa ciri ini dapat membantu mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut masyarakat kota atau masyarakat desa. Ciri-ciri yang dimaksud adalah sebagai berikut :
·       Jumlah dan kepadatan Penduduk
·       Lingkungan Hidup
·       Mata Pencaharian
·       Pola Interaksi Sosial
·       Statifikasi Sosial
·       Corak Kehidupan Sosial
·       Mobilitas Sosial
·       Solidaritas Sosial
·       Kedudukan dalam hierarki Sistem Administrasi Nasional

2.    Hubungan Desa dan Kota
            Desa dan kota dapat dikatakan memiliki hubungan yang erat. Hubungan ini terjadi karena adanya saling ketergantungan dalam  memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah   satu contohnya adalah kota yang tergantung     pada   desa  dalam  memenuhi  kebutuhan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur, daging,  dan ikan. Selain itu, kota juga membutuhkan sumber tenaga kerja kasar yang  biasanya  diambil  dari pedesaan karena mereka biasanya bekerja secara musiman. Biasanya  jika  musim  tanam  mereka  bekerja  di sawah dan pada saat menunggu masa panen mereka merantau ke kota.
           Tidak hanya dalam  hal   kebutuhan  sehari-hari  untuk masyarakat perkotaan, masya rakat pedesaan juga membuuhkan barang-barang dari   kota seperti   pakaian dan alat-alat pertanian. Kota juga menyediakan tenaga kerja untuk desa seperti tenaga   kerja yang melayani di bidang kesehatan, elektronika dan alat transportasi.

2.4  Pendapat Mahasiswa Tentang Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

Dari pengertian dan ciri-ciri di atas terlihat beberapa perbedaan antara masyarakat kota dan masyarakat pedesaan. Hal ini dapat disebabkan dari pola pikir dan lingkungan tempat mereka tinggal. Orang kota  pada umumnya terlihat seperti manusia yang lebih mementingkan kepentingan perorangan atau individu dapat terjadi karena faktor masyarakat kota yang banyak menghabiskan waktu dengan pekerjaannya di kantor. Waktu kerja yang panjang, dari pagi hingga sore bahkan ada yang sampai malam dapat menyebabkan kurangnya rasa sosialisasi antar individu. Sedangkan pada masayarakat pedesaan masih terlihat adanya rasa kekeluargaan karena ruang lingkup kehidupan mereka yang tidak terlalu luas seperti kota dan masyarakat pedesaan umumnya memiliki pekerjaan yang tidak terlalu memakan waktu banyak, sehingga mereka dapat bersosialisasi dan mempererat kekeluargaan antar masayrakat pedesaan tersebut.

BAB III
PENUTUP

Manusia menjalani  kehidupan didunia ini tidaklah bisa hanya mengandalkan dirinya sendiri dalam artian butuh bantuan dan pertolongan orang lain , maka dari itu manusia disebut makhluk sosial, sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya : “ Wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal (bersosialisasi).….” (Al-Hujurat :13 ). Oleh karena itu kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah pendorong  atau sumber kekuatan untuk mencapai cita-cita kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan didesa maupun diperkotaan. Tentunya itulah harapan kita bersama, tetapi fenomena apa yang kita saksikan sekarang ini, jauh sekali dari harapan dan tujuan pembangunan Nasional negara ini, kesenjangan Sosial,  yang kaya makin Kaya dan yang Miskin tambah melarat , mutu pendidikan yang masih rendah, orang mudah sekali membunuh saudaranya (dekadensi moral ) hanya karena hal sepele saja, dan masih banyak lagi fenomena kehidupan tersebut diatas yang kita rasakan bersama, mungkin juga fenomena itu ada pada lingkungan dimana kita tinggal.
Sehubungan dengan itu, barangkali kita berprasangka atau mengira fenomena-fenomena yang terjadi diatas hanya terjadi dikota saja, ternyata problem yang tidak jauh beda ada didesa, yang kita sangka adalah tempat yang aman, tenang  dan berakhlak (manusiawi), ternyata telah tersusupi oleh kehidupan kota yang serba boleh dan bebas itu disatu pihak masalah urbanisasi menjadi masalah serius bagi kota dan desa, karena masyarakat desa yang berurbanisasi ke kota menjadi masyarakat marjinal dan bagi desa pengaruh urbanisasi menjadikan sumber daya manusia yang produktif di desa menjadi berkurang yang membuat sebuah desa tak maju bahkan cenderung tertinggal.

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar