MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosial Budaya
Disusun Oleh :
Ghina Fatimah
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI
PUBLIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi
tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata
"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani,
sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki
pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan
tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan
cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial
mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu,
masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam,
dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban.
Sebagian pakar menganggap
masyarakat industridan
pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat
agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan
berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar,
terdapat masyarakat band, suku, chiefdom,
dan masyarakatnegara.
Kata society berasal dari
bahasa latin,
societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas
diturunkan dari kata socius yang berarti teman,
sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit,
kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan
kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
1.2 Rumusan Masalah
a. Perbedaan Pada Masyarakat Kota dan Desa
b. Aspek Positif dan Negatif Dari Perbedaan
Masyarakat Kota dan Desa
c. Perbedaan dan
Hubungan antara Desa dan Kota
d. Pendapat Mahasiswa Mengenai Masyarakat
Perkotaan dan Desa
1.3 Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui pengertian dan perbedaan
masyarakat desa dan kota
b. Untuk mengetahui aspek positif dan negatif
yang terkandung didalam perbedaan tersebut
c. Untuk mengetahui perbedaan dan hubungan antara
desa dan kota
d. Agar mahasiswa mengetahui tentantang
masyarakat desa dan kota.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Masyarakat Pedesaan dan
Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban
community.Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat
kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan. Berikut ini adalah beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota :
a. Kehidupan keagamaan berkurang bila
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
b. Orang kota pada umumnya dapat mengurus
dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini
adalah manusia perorangan atau individu.
c. Pembagian kerja di antara warga-warga kota
juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
d. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan
pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
e. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi
berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
f. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat
penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
g. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan
nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari
luar.
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana
bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Masyarakat pedesaan
ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa,
yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang sangat kuat yang
hakekatnya. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
· Di dalam masyarakat pedesaan di antara
warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan
dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
·
Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan
dasar kekeluargaan.
·
Sebagian besar warga masyarakat pedesaan
hidup dari pertanian.
2.2 Aspek-Aspek
Positif dan Negatif
Beberapa aspek positif dan negatif dari masyarakat
pedesaan dan perkotaan adalah sebagai berikut :
·
Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang
dengan persediaan lahan pertanian,
·
Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh
produk industri modern.
· Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa
tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara
hidup yang monoton.
·
Di desa tidak banyak kesempatan untuk
menambah ilmu pengetahuan.
· Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai
hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa
penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Hal – hal yang termasuk faktor pendukung antara lain
:
· Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa
dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan.
· Dikota lebih banyak kesempatan untuk
mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
·
Pendidikan terutama pendidikan lanjutan,
lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
· Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan
yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur
manusianya.
·
Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan
diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi
sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125).
2.3 Perbedaan
dan Hubungan antara Desa dan Kota
1. Perbedaan Desa dan Kota
Ada beberapa ciri yang dapat membedakan antara desa dan
kota. Beberapa ciri ini dapat membantu mengurangi kesulitan dalam menentukan
apakah suatu masyarakat dapat disebut masyarakat kota atau masyarakat desa.
Ciri-ciri yang dimaksud adalah sebagai berikut :
·
Jumlah dan kepadatan Penduduk
·
Lingkungan Hidup
·
Mata Pencaharian
·
Pola Interaksi Sosial
·
Statifikasi Sosial
·
Corak Kehidupan Sosial
·
Mobilitas Sosial
·
Solidaritas Sosial
·
Kedudukan dalam hierarki Sistem Administrasi
Nasional
2.
Hubungan Desa dan Kota
Desa dan kota dapat dikatakan memiliki
hubungan yang erat. Hubungan ini terjadi karena adanya saling ketergantungan
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah kota yang
tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan bahan-bahan pangan seperti beras,
sayur, daging, dan ikan. Selain itu, kota juga membutuhkan sumber tenaga kerja
kasar yang biasanya diambil dari pedesaan karena mereka biasanya bekerja secara
musiman. Biasanya jika musim tanam mereka bekerja di sawah dan pada saat
menunggu masa panen mereka merantau ke kota.
Tidak hanya dalam hal kebutuhan sehari-hari untuk
masyarakat perkotaan, masya rakat pedesaan juga membuuhkan barang-barang dari kota seperti pakaian dan alat-alat pertanian. Kota juga menyediakan tenaga
kerja untuk desa seperti tenaga kerja yang melayani di bidang kesehatan,
elektronika dan alat transportasi.
2.4 Pendapat
Mahasiswa Tentang Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Dari pengertian dan ciri-ciri di atas
terlihat beberapa perbedaan antara masyarakat kota dan masyarakat pedesaan. Hal
ini dapat disebabkan dari pola pikir dan lingkungan tempat mereka tinggal.
Orang kota pada umumnya terlihat seperti manusia yang lebih
mementingkan kepentingan perorangan atau individu dapat terjadi karena faktor
masyarakat kota yang banyak menghabiskan waktu dengan pekerjaannya di kantor.
Waktu kerja yang panjang, dari pagi hingga sore bahkan ada yang sampai malam
dapat menyebabkan kurangnya rasa sosialisasi antar individu. Sedangkan pada
masayarakat pedesaan masih terlihat adanya rasa kekeluargaan karena ruang
lingkup kehidupan mereka yang tidak terlalu luas seperti kota dan masyarakat
pedesaan umumnya memiliki pekerjaan yang tidak terlalu memakan waktu banyak,
sehingga mereka dapat bersosialisasi dan mempererat kekeluargaan antar
masayrakat pedesaan tersebut.
BAB III
PENUTUP
Manusia
menjalani kehidupan didunia ini tidaklah bisa hanya mengandalkan dirinya
sendiri dalam artian butuh bantuan dan pertolongan orang lain , maka dari itu
manusia disebut makhluk sosial, sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya :
“ Wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal (bersosialisasi).….” (Al-Hujurat :13
). Oleh karena itu kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah
pendorong atau sumber kekuatan untuk mencapai cita-cita kehidupan yang
harmonis, baik itu kehidupan didesa maupun diperkotaan. Tentunya itulah harapan
kita bersama, tetapi fenomena apa yang kita saksikan sekarang ini, jauh sekali
dari harapan dan tujuan pembangunan Nasional negara ini, kesenjangan
Sosial, yang kaya makin Kaya dan yang Miskin tambah melarat , mutu
pendidikan yang masih rendah, orang mudah sekali membunuh saudaranya (dekadensi
moral ) hanya karena hal sepele saja, dan masih banyak lagi fenomena kehidupan
tersebut diatas yang kita rasakan bersama, mungkin juga fenomena itu ada pada
lingkungan dimana kita tinggal.
Sehubungan
dengan itu, barangkali kita berprasangka atau mengira fenomena-fenomena yang
terjadi diatas hanya terjadi dikota saja, ternyata problem yang tidak jauh beda
ada didesa, yang kita sangka adalah tempat yang aman, tenang dan
berakhlak (manusiawi), ternyata telah tersusupi oleh kehidupan kota yang serba
boleh dan bebas itu disatu pihak masalah urbanisasi menjadi masalah serius bagi
kota dan desa, karena masyarakat desa yang berurbanisasi ke kota menjadi
masyarakat marjinal dan bagi desa pengaruh urbanisasi menjadikan sumber daya
manusia yang produktif di desa menjadi berkurang yang membuat sebuah desa tak maju
bahkan cenderung tertinggal.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi
Abu, Drs. H . Ilmu Sosial Dasar : Mata Kuliah Dasar Umum. 2003. Penerbit :
Rineka Cipta.
http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/11/masyarakat-pedesaan-masyarakat-perkotaan.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab7-masyarakat_pedesaan_dan_masyarakat_perkotaan.pdf
http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/11/masyarakat-pedesaan-masyarakat-perkotaan.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab7-masyarakat_pedesaan_dan_masyarakat_perkotaan.pdf

Tidak ada komentar:
Posting Komentar