Rabu, 07 Juni 2017

Reaction: Status Darwis Tere Liye

“The moment we understand that ALLAH SWT.’s decision is always in our best interest, everything will start to make sense” - Dewi Nur Aisyah




Malam ini, insyaa ALLAH SWT. hari ke 12  bulan Ramadhan. Tidak seperti biasanya Saya terbangun pukul 02.00 wib, biasanya Saya bangun jam 2.30 atau jam 03.00 WIB. (kalo lagi males). Tp mungkin efek sebelum tidur saya berniat bangun lebih awal. (wkwkwk..) Mau ngapain??? Kepo banget siih :)

Kebiasaan buruk yang selalu saja dilakukan setiap buka mata, yaitu.. jeng..jeng..jeng.. buka HP. Hufft susah banget keluar dari kebiasaan buka smartphone setelah bangun. Tapi sepertinya tidak untuk malam ini dan seterusnya. aamiin, Insyaa ALLAH SWT.. Kalian saksinya yaa.. wkwkwk :p

Awal buka smartphone, saya langsung mencari aplikasi Instagram. Ntah lah aplikasi ini sedang menjadi primadona. Dan di instagram selalu memperbaharui konten didalamnya mungkin agar para pengguna tidak merasa bosan. Konten terbaru instagram saat ini "story" yang hampir semua pengguna di Instagram menggunakannya. Tapi sepertinya ini bukan hasil ide awal dari Instagram, snap chat sudah lebih awal menggunakan fitur seperti itu. Dan dalam dunia technopreneur melSayakan inovasi sudah menjadi biasa. Lho..lho jadi bahas Instagramnya ini. ckckck..

Jeng.. jeng .. jeng.. saya melihat banyak story pagi itu. Daaaannn... ada satu postingan rekan saya yang isinya repost status milik Tere Liye "Jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, itu bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga.Tunggulah di waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah yg hebat utk orang-orang yang bersabar.
Sementara kalau waktunya belum tiba, sibukkanlah diri untuk terus menjadi lebih baik, bukan dengan melanggar banyak larangan, nilai-nilai agama. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar”. Yah , kurang lebih seperti itu lah. hmm..

Betul sekali kunci dari semua yang kita lakukan adalah sabar. Yang dibutuhkan oleh seorang mahluk ALLAH SWT. adalah (ber) SABAR. Karena dengan bersabar dapat terlihat sisi lain seseoang yang mempunyai prinsip yang lurus, serta tujuannya hanya mencari ridho ALLAH SWT. semata. Dan memang hikmah sabar di bulan Ramadhan itu mengajarkan setiap hamba yang mencari ridho ALLAH SWT. semata, telah bisa melapangkan dadanya, menurunkan egonya, melepas ambisi-ambisinya, menjauhkan diri dari ke khawatiran serta juga membuang semua kesedihan yang sedang dialami hari ini atau kemarin. Karena sekali lagi, buah dari kesabaran itu sangat manis.

Hmm,, tapi sepertinya kalau perempuan itu tidak bisa menunggu selamanya, eh bisa deh... eh.. kayanya ga mungkin deh ... kenapa ga mungkin (menggerutu dalam hati??)

"Ya karena perempuan itu butuh namanya kepastian " sahut teman di samping saya.

"Tapi kan kepastian itu tidak datang dengan sendirinya ceceu.." jawab saya sambil menggerutu 

Kepastian kita itu bisa jadi jauh berbeda dengan harapan kita, akan tetapi kepastian memberikan jawaban yang sangat jelas. Apakah pertanyaan tentang kekhawatiran itu memiliki jawaban  "YA" atau "TIDAK". Kekhawatiran itu kita yang membuatnya tumbuh di dalam hati. Karena kita tidak mengetahui kehidupan kita nanti, tapi ada hari ini untuk kita perbaiki agar tidak seburuk hari kemarin.

Eh ko Saya jadi ingat perkataan seorang senior yang mengutip perkataannya Mbak Dewi, katanya laki-laki yang pernah ia temui itu; laki-laki yang jatuh cinta lalu memberanikan diri untuk melamar orang yang ia suka, laki-laki yang jatuh cinta dan nembak ngajak pacaran lalu pergi hmmm..., laki-laki yang jatuh cinta, ga ngajak pacaran, belum berani ngajak nikah, beraninya cuma ngungkapin aja.

Jadi mending yang mana?

"Nomor SATU " jawab saya keras.

"tapi sepertinya kebanyakan laki-laki itu di kriteria TIGA " nyinyir Resti :/

“kalo yang kedua, kayanya rada menyakitkan ya.. soalnya langsung pergi” syalalala :D

Hmmm...
Setiap orang mempunyai alasannya masing-masing ko, kita tidak dibekali oleh ALLAH SWT. untuk bisa membaca isi hati seseorang. Kita hanya manusia  yang mengetahui seseorang dengan apa yang nampak, tidak dengan isi hatinya.  Dan Syukurlah. Isi hati manusia masih rahasia. Seandainya tidak ada lagi rahasia di bumi ini. Tidak akan ada lagi cerita bagaimana rasanya rindu yang tidak tersampaikan. Bagaimana rasanya menunggu. Bagaimana rasanya mendoakan diam-diam. Bagaimana rasanya berpapasan. Bagaimana rasanya bertemu. Syukurlah ALLAH SWT. masih merahasiakan isi hati seseorang dari orang lain. Jika tidak, tentu tidak akan cerita seromantis Ali dan Fatimah, Muhammad dan Khadijah, lalu Saya dan kamu.

Udah ahh.. udah.. nanti baper.. nanti kecewa.. soalnya belum ada sosok "kamu (nya)" jiahhhh...

Saya mengerti ko tentang arti sebuah jarak, Jarak itu seperti titik. Lalu ada spasi. Tanda ada sesuatu yang diakhiri, lalu dipisahkan oleh spasi untuk memulai sesuatu yang baru. Seperti itu jeda.Dibaca dengan jeda, sebuah kediaman sejenak yang menandakan bahwa kalimat itu sudah berakhir entah dengan susunan seperti apa.

“Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna jika tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak ketika ada jarak? Dan menyayangi bila ada ruang?” –Dee

Dengan jarak, kita jadi semakin tahu bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, mesti ada banyak hal yang dikorbankan. Bukan hanya materi dan tenaga, tetapi juga waktu.
Bagi saya, waktu adalah salah satu hadiah terindah yang bisa ‘diberikan’ dari seorang manusia kepada manusia lainnya.Kalian tahu mengapa? Sebab ia rela memberikan sebagian jatah hidup ‘miliknya’ yang tak akan pernah kembali hanya untuk mengurus manusia lainnya.
Kita butuh jarak untuk bisa melihat. Jarak membedakan mana orang yang sekadar bicara, dan mana yang perbuatannya nyata. Meski dekat, Ketidakpedulian membuat jarak yang sangat jauh antara mereka dalam tempat yang sangat dekat.

Jarak itu menguji kejujuran , ada banyak hal yang bisa dilkan seseorang karena jarak. Sama halnya dengan kedekatan kita kepada ALLAH SWT., semakin dekat kita dengan ALLAH SWT., maka kita tidak akan berani macam-macam, semakin jauh jarak kita dengan ALLAH SWT., kita akan menganggap-Nya bahkan tidak ada

“Kalau saja jarak itu bisa dilipat hanya dengan sebuah doa, maka Saya hendak mencari tahu doa seperti apa yang bisa melipat menjadi sedemikian rupa dekatnya.
Perjalanan panjang selama ini sama sekali tidak bisa membuat jarak menjadi dekat. Sama sekali tidak membuat perubahan berarti. Tidak ada beda antara satu meter dan seribu kilometer bila diantara kita tetap bukan siapa-siapa. Dan kita masih berjalan sendiri-sendiri.” – kurniawangunadi

Unnccchhh Mas Gun, tulisannya selalu menginspirasi yaa..

Mengenai perasaan yang memudar atau pun tidak itu memang tantangannya, seperti halnya ujian pasangan yang sudah menikah, mereka berusaha bagaimana menjaga perasaan agar tetap tumbuh, agar tetap sama. Tapi itu semua adalah hasil dari sebuah proses menyamakan langkah, meredam ego, merangkai kepercayaan. Dan itu  semua semata-mata atas usaha dari kedua belah pihak agar perasaan itu tetap tumbuh, tetap sama. Yaiyaa lah.. kalo berusaha sendiri, namanya bukan berjuang. Wkwkwk.

Itu buat yang udah halah yaaahhh..
Berarti perasaan yang belum sah pun harus di jaga yah??

“ bagaimana caranya? “ Tanya ku

“Ada dua bentuk menjaga perasaan. yang pertama menjaga perasaan seseorang agar jangan sampai sedih hatinya. Yang kedua menjaga perasaan seseorang agar jangan sampai senang hatinya. Suatu hari kita pasti mengerti ini. Benci dekat dengan cinta. Cinta dekat dengan benci. Di antara keduanya adalah sekat berjudul menjaga perasaan.”  Jawab Kak Mutia 

***
All out, salah satu status yang ditulis Bang Tere saya setuju, walau semua pilihan yang kita ambil itu mengandung konsekuensi, termasuk konsekuensi dalam menunggu dan bersabar. Sama halnya seperti resiko besar dari  memperjuangkan, bisa saja kita tidak mendapatkan apa yang di perjuangkan. Namun, Saya selalu yakin, karena janji ALLAH SWT. itu PASTI, dan hasil tidak akan mengkhianati proses. Tidak akan ada yang sia-sia dalam berjuang, ALLAH SWT. maha melihat segalanya.
Saat kita berjuang nanti, ada yang harus ita tahu. Bahwa perjuangan itu benar-benar akan memakan waktu. Jangan sampai perjuangan itu menjadi sia-sia, maka lakukanlah dengan cara-cara yang terbaik. Karena mengalahkan dirimu sendiri adalah pekerjaan seumur hidup. Ketika kamu bisa melakukannya, kamu akan menjadi orang yang kuat karena mampu mengendalikan dirimu sendiri.

Selamat memperjuangkan.
***

Mohon maaf jika ada pernyataan saya yang berlainan dengan opini perseorangan. Hanya berharap adanya manfaat dan kebaikan yang bisa disampaikan melalui tulisan ini. Dan Saya hanya perempuan biasa yang selalu di liputi ke khawatiran, dan kecemasan. Saya sedang dalam proses memantaskan diri untuk seperti tulisan yang saya buat.
Wallahu’allam.
Insyaa ALLAH,

“Mr. Right won’t distract you from your Lord. If he distances you from Allah, then he is Mr. Wrong!”





1 komentar: