“The moment we understand
that ALLAH SWT.’s decision is always in our best interest, everything will
start to make sense” - Dewi Nur Aisyah
Malam ini, insyaa ALLAH SWT.
hari ke 12 bulan Ramadhan. Tidak seperti
biasanya Saya terbangun pukul 02.00 wib, biasanya Saya bangun jam 2.30 atau jam
03.00 WIB. (kalo lagi males). Tp mungkin efek sebelum tidur saya berniat bangun
lebih awal. (wkwkwk..) Mau ngapain??? Kepo banget siih :)
Kebiasaan buruk yang selalu
saja dilakukan setiap buka mata, yaitu.. jeng..jeng..jeng.. buka HP. Hufft
susah banget keluar dari kebiasaan buka smartphone setelah bangun. Tapi
sepertinya tidak untuk malam ini dan seterusnya. aamiin, Insyaa ALLAH SWT..
Kalian saksinya yaa.. wkwkwk :p
Awal buka smartphone, saya
langsung mencari aplikasi Instagram. Ntah lah aplikasi ini sedang menjadi
primadona. Dan di instagram selalu memperbaharui konten didalamnya mungkin agar
para pengguna tidak merasa bosan. Konten terbaru instagram saat ini
"story" yang hampir semua pengguna di Instagram menggunakannya. Tapi
sepertinya ini bukan hasil ide awal dari Instagram, snap chat sudah lebih awal
menggunakan fitur seperti itu. Dan dalam dunia technopreneur melSayakan inovasi
sudah menjadi biasa. Lho..lho jadi bahas Instagramnya ini. ckckck..
Jeng.. jeng .. jeng.. saya
melihat banyak story pagi itu. Daaaannn... ada satu postingan rekan saya yang
isinya repost status milik Tere Liye "Jika dua orang memang benar-benar
saling menyukai satu sama lain, itu bukan berarti mereka harus bersama saat ini
juga.Tunggulah di waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka
kebersamaan itu bisa jadi hadiah yg hebat utk orang-orang yang bersabar.
Sementara kalau waktunya
belum tiba, sibukkanlah diri untuk terus menjadi lebih baik, bukan dengan
melanggar banyak larangan, nilai-nilai agama. Waktu dan jarak akan menyingkap
rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar”.
Yah , kurang lebih seperti itu lah. hmm..
Betul sekali kunci dari semua
yang kita lakukan adalah sabar. Yang dibutuhkan oleh seorang mahluk ALLAH SWT.
adalah (ber) SABAR. Karena dengan bersabar dapat terlihat sisi lain seseoang
yang mempunyai prinsip yang lurus, serta tujuannya hanya mencari ridho ALLAH
SWT. semata. Dan memang hikmah sabar di bulan Ramadhan itu mengajarkan setiap
hamba yang mencari ridho ALLAH SWT. semata, telah bisa melapangkan dadanya,
menurunkan egonya, melepas ambisi-ambisinya, menjauhkan diri dari ke khawatiran
serta juga membuang semua kesedihan yang sedang dialami hari ini atau kemarin.
Karena sekali lagi, buah dari kesabaran itu sangat manis.
Hmm,, tapi sepertinya kalau
perempuan itu tidak bisa menunggu selamanya, eh bisa deh... eh.. kayanya ga
mungkin deh ... kenapa ga mungkin (menggerutu dalam hati??)
"Ya karena perempuan itu
butuh namanya kepastian " sahut teman di samping saya.
"Tapi kan kepastian itu
tidak datang dengan sendirinya ceceu.." jawab saya sambil menggerutu
Kepastian kita itu bisa jadi
jauh berbeda dengan harapan kita, akan tetapi kepastian memberikan jawaban yang
sangat jelas. Apakah pertanyaan tentang kekhawatiran itu memiliki jawaban "YA" atau "TIDAK".
Kekhawatiran itu kita yang membuatnya tumbuh di dalam hati. Karena kita tidak
mengetahui kehidupan kita nanti, tapi ada hari ini untuk kita perbaiki agar
tidak seburuk hari kemarin.
Eh ko Saya jadi ingat
perkataan seorang senior yang mengutip perkataannya Mbak Dewi, katanya
laki-laki yang pernah ia temui itu; laki-laki yang jatuh cinta lalu
memberanikan diri untuk melamar orang yang ia suka, laki-laki yang jatuh cinta
dan nembak ngajak pacaran lalu pergi hmmm..., laki-laki yang jatuh cinta, ga
ngajak pacaran, belum berani ngajak nikah, beraninya cuma ngungkapin aja.
Jadi mending yang mana?
"Nomor SATU " jawab
saya keras.
"tapi sepertinya
kebanyakan laki-laki itu di kriteria TIGA " nyinyir Resti :/
“kalo yang kedua, kayanya
rada menyakitkan ya.. soalnya langsung pergi” syalalala :D
Hmmm...
Setiap orang mempunyai
alasannya masing-masing ko, kita tidak dibekali oleh ALLAH SWT. untuk bisa
membaca isi hati seseorang. Kita hanya manusia
yang mengetahui seseorang dengan apa yang nampak, tidak dengan isi hatinya. Dan Syukurlah. Isi hati manusia masih
rahasia. Seandainya tidak ada lagi rahasia di bumi ini. Tidak akan ada lagi
cerita bagaimana rasanya rindu yang tidak tersampaikan. Bagaimana rasanya
menunggu. Bagaimana rasanya mendoakan diam-diam. Bagaimana rasanya berpapasan.
Bagaimana rasanya bertemu. Syukurlah ALLAH SWT. masih merahasiakan isi hati
seseorang dari orang lain. Jika tidak, tentu tidak akan cerita seromantis Ali
dan Fatimah, Muhammad dan Khadijah, lalu Saya dan kamu.
Udah ahh.. udah.. nanti
baper.. nanti kecewa.. soalnya belum ada sosok "kamu (nya)"
jiahhhh...
Saya mengerti ko tentang arti
sebuah jarak, Jarak itu seperti titik. Lalu ada spasi. Tanda ada sesuatu yang
diakhiri, lalu dipisahkan oleh spasi untuk memulai sesuatu yang baru. Seperti
itu jeda.Dibaca dengan jeda, sebuah kediaman sejenak yang menandakan bahwa
kalimat itu sudah berakhir entah dengan susunan seperti apa.
“Seindah apapun huruf
terukir, dapatkah ia bermakna jika tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika
tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak ketika ada jarak? Dan
menyayangi bila ada ruang?” –Dee
Dengan jarak, kita jadi
semakin tahu bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, mesti ada banyak
hal yang dikorbankan. Bukan hanya materi dan tenaga, tetapi juga waktu.
Bagi saya, waktu adalah salah
satu hadiah terindah yang bisa ‘diberikan’ dari seorang manusia kepada manusia
lainnya.Kalian tahu mengapa? Sebab ia rela memberikan sebagian jatah hidup
‘miliknya’ yang tak akan pernah kembali hanya untuk mengurus manusia lainnya.
Kita butuh jarak untuk bisa
melihat. Jarak membedakan mana orang yang sekadar bicara, dan mana yang
perbuatannya nyata. Meski dekat, Ketidakpedulian membuat jarak yang sangat jauh
antara mereka dalam tempat yang sangat dekat.
Jarak itu menguji kejujuran ,
ada banyak hal yang bisa dilkan seseorang karena jarak. Sama halnya dengan
kedekatan kita kepada ALLAH SWT., semakin dekat kita dengan ALLAH SWT., maka
kita tidak akan berani macam-macam, semakin jauh jarak kita dengan ALLAH SWT., kita akan menganggap-Nya bahkan tidak ada
“Kalau saja jarak itu bisa
dilipat hanya dengan sebuah doa, maka Saya hendak mencari tahu doa seperti apa
yang bisa melipat menjadi sedemikian rupa dekatnya.
Perjalanan panjang selama ini
sama sekali tidak bisa membuat jarak menjadi dekat. Sama sekali tidak membuat
perubahan berarti. Tidak ada beda antara satu meter dan seribu kilometer bila
diantara kita tetap bukan siapa-siapa. Dan kita masih berjalan
sendiri-sendiri.” – kurniawangunadi
Unnccchhh Mas Gun, tulisannya
selalu menginspirasi yaa..
Mengenai perasaan yang
memudar atau pun tidak itu memang tantangannya, seperti halnya ujian pasangan
yang sudah menikah, mereka berusaha bagaimana menjaga perasaan agar tetap
tumbuh, agar tetap sama. Tapi itu semua adalah hasil dari sebuah proses
menyamakan langkah, meredam ego, merangkai kepercayaan. Dan itu semua semata-mata atas usaha dari kedua belah
pihak agar perasaan itu tetap tumbuh, tetap sama. Yaiyaa lah.. kalo berusaha
sendiri, namanya bukan berjuang. Wkwkwk.
Itu buat yang udah halah
yaaahhh..
Berarti perasaan yang belum
sah pun harus di jaga yah??
“ bagaimana caranya? “ Tanya
ku
“Ada dua bentuk menjaga
perasaan. yang pertama menjaga perasaan seseorang agar jangan sampai sedih
hatinya. Yang kedua menjaga perasaan seseorang agar jangan sampai senang
hatinya. Suatu hari kita pasti mengerti ini. Benci dekat dengan cinta. Cinta
dekat dengan benci. Di antara keduanya adalah sekat berjudul menjaga
perasaan.” Jawab Kak Mutia
***
All out, salah satu status
yang ditulis Bang Tere saya setuju, walau semua pilihan yang kita ambil itu
mengandung konsekuensi, termasuk konsekuensi dalam menunggu dan bersabar. Sama
halnya seperti resiko besar dari memperjuangkan,
bisa saja kita tidak mendapatkan apa yang di perjuangkan. Namun, Saya selalu
yakin, karena janji ALLAH SWT. itu PASTI, dan hasil tidak akan mengkhianati
proses. Tidak akan ada yang sia-sia dalam berjuang, ALLAH SWT. maha melihat
segalanya.
Saat kita berjuang nanti, ada
yang harus ita tahu. Bahwa perjuangan itu benar-benar akan memakan waktu.
Jangan sampai perjuangan itu menjadi sia-sia, maka lakukanlah dengan cara-cara
yang terbaik. Karena mengalahkan dirimu sendiri adalah pekerjaan seumur hidup.
Ketika kamu bisa melakukannya, kamu akan menjadi orang yang kuat karena mampu
mengendalikan dirimu sendiri.
Selamat memperjuangkan.
***
Mohon maaf jika ada
pernyataan saya yang berlainan dengan opini perseorangan. Hanya berharap adanya
manfaat dan kebaikan yang bisa disampaikan melalui tulisan ini. Dan Saya hanya
perempuan biasa yang selalu di liputi ke khawatiran, dan kecemasan. Saya sedang
dalam proses memantaskan diri untuk seperti tulisan yang saya buat.
Wallahu’allam.
Insyaa ALLAH,
“Mr. Right won’t distract you
from your Lord. If he distances you from Allah, then he is Mr. Wrong!”

bisaan
BalasHapus